Perjuangan Sekretariat Jendral Dewan Perwakilan Rakyat (Setjen DPR) untuk melengkapi fasilitas Anggota Dewan tak pernah ada habisnya. Setelah sukses memasang layar monitor di setiap lantai gedung nusantara I, kini Setjen kembali akan melakukan renovasi gedung. Bahkan akan ditambah dengan pembangunan tower yang katanya sebagai simbol kesejahteraan rakyat. Bukankah sebaliknya, sangat kontras dengan kehidupan rakyat?
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kini nampak sangat kontras dengan kehidupan rakyat. Di saat rakyat tengah dilanda kemiskinan, maka DPR malah ingin bermegah-megahan. Setelah fasilitas anggota Dewan semakin ditingkatkan, kini gedung parlemen akan ’disulap’ menjadi gedung megah yang dilengkapi dengan tower ala menara petronas di Malaysia.
Renovasi gedung sekaligus pembangunan tower itu dibenarkan oleh Wakil Sekjen DPR, Nining Indra Saleh. Ke depan, akan ada dua tower megah di sisi Utara dan Selatan. Untuk menghubungkan kedua tower tersebut akan disediakan jembatan seperti gedung Petronas di Malaysia. Di dalam tower, akan terdapat ruang perpustakaan yang lengkap, ruangan teknologi informasi yang memantau jaringan komputer yang ada di gedung, ruangan penerimaan tamu dari masing-masing anggota dewan dan ruangan privasi bagi para anggota dewan. Juga, akan disediakan sebuah ruangan untuk tatap muka antara rakyat dengan wakilnya di DPR.
Sementara itu, renovasi gedung DPR dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan bagi anggota Dewan termasuk 5 orang staf ahlinya. Jadi, masing-masing ruangan akan dilebarkan menjadi 10x10 meter. Renovasi yang telah digagas Sekretariat Jenderal (Setjen) setahun yang lalu ini juga akan menghasilkan ruangan anggota Dewan yang mewah. Setiap ruangan anggota dewan akan dilengkapi kamar mandi dan perpustakaan super lengkap.
Dengan akan dilakukannya renovasi ini, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali akan terkuras hingga trilyunan rupiah. Untuk tahap awal, sekitar Rp. 40 milyar telah disetujui oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) melalui anggaran tahun 2007.
Simbol Kesejahteraan
Ada saja alasan Setjen dalam memuluskan programnya. Kesejahteraan rakyat, disimbolkan lewat tower gedung megah. Tak perduli kenyataannya seperti apa. Ceritanya, rencana renovasi gedung DPR ini tidak lain sebagai simbol rakyat yang makin sejahtera. "Grand desain itu adalah merancang sebuah gedung parlemen yang ke depannya menjadi lebih maju dan modern sehingga bisa mensimbolkan rakyat yang sejahtera," kata Nining Indra Saleh.
Melalui fasilitas yang lengkap, DPR dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui produk hukumnya. Sehingga, apapun alasannya, renovasi dinilai mendesak. Lebih-lebih, pada Maret 2008 mendatang, tenaga ahli akan bertambah menjadi 750 orang. Mereka akan tersebar ke bebarapa alat kelengakapan Dewan seperti di komisi, panitia anggaran dan bagian pengawasan.
"Dengan adanya 200 orang staf ahli untuk alat kelengkapan dewan dan 550 orang untuk membantu masing-masing anggota dewan, serta ditopang oleh fasilitas gedung yang memadai, maka pelayanan Setjen kepada anggota dewan jadi tidak mengecewakan," tambahnya.
Setjen DPR terlihat begitu setia melayani ’tuan’-nya. Gedung yang dibangun di era Soekarno itu benar-benar dipoles oleh Setjen. Berbagai proyek tak henti-hentinya menjadi sorotan media. Tentunya publik bisa melihat, berapa besar peyalanan Setjen DPR yang diberikan terhadap anggota Dewan. Nyaris tak sebanding dengan pelayanan anggota Dewan terhadap rakyat.
Sederet fasilitas yang telah dan akan disediakan Setjen. Untuk menciptakan keamanan di lingkungan DPR, Setjen telah membangun pagar dan dilengkapi dengan pasukan Pengamanan Dalam (Pamdal), lengkap dengan camera dan alat detektor. Para pengunjung diberikan kartu khusus untuk mengakses pintu masuk gedung nusantara I.
Untuk kenyamanan dan ketertiban, telah dibangun taman yang indah. Jalur motor dipisahkan dengan jalur mobil yang lalu lalang. Untuk memudahkan kerja anggota, telah terpasang layar monitor ukuran besar di setiap lantai untuk mengetahui jadwal rapat anggota. Di dalam ruangan, telah disediakan masing-masing sekretaris lengkap dengan alat kerja seperti internet dan mesin faximile. Juga, staf ahli yang kini akan dilakukan penambahan.
Dengan adanya renovasi ini, fasilitas tersebut kembali akan dilengkapi dengan sebuah perpustakaan yang serba lengkap untuk mempermudah riset. Juga akan disediakan ruangan sangat comfortable. Ruangan berukuran 10 x 10, di dalamnya terdapat tempat istirahat yang dilengkapi dengan kamar mandi. Anggota dewan ke depan tak ubahnya akan mendiami sebuah kantor bak kamar hotel berbintang.
Menuai Protes
Hampir setiap rencana program pisik yang direncanakan Setjen selalu menuai protes. Sebagian rencana diteruskan, sebagiannya lagi berhasil digagalkan oleh publik.
Selain datang dari publik, sebagian anggota Dewan juga mengecam sekian banyak program yang menelan biaya besar itu. Direktur Lingkar Masyarakat Madani (LIMA), Ray Rangkuti menilai rencana renovasi memang bagus. Tetapi dengan kondisi sekarang, maka renovasi bukanlah agenda prioritas. ”Waktunya belum tepat karena masyarakat masih dalam kesusahan,” katanya.
Yang dibutuhkan rakyat adalah kepedulian wakilnya terhadap kehidupan mereka. Mereka tidak akan mau tahu, anggota DPR akan berkantor di mana dan seperti apa.
Sementara anggota Dewan sendiri banyak yang mengaku tidak membutuhkan renovasi. Yang dibutuhkan mereka hanyalah penambahan staf ahli untuk membantu tugas mereka. Gedung yang ada saat ini sudah cukup sebagai tempat memberikan pelayanan terhadap rakyat. Adanya renovasi hanya akan membuat malu anggota Dewan sendiri. (MH)
(Opini Indonesia/Edisi 86/Parlemen/11-17 Februari 2008
09 Februari 2008
Anggota Dewan Semakin Mewah, Gedungnya Dibuat Megah
Label: Review Blogvertise