05 Juni 2008

Taufik Kiemas Kampanyekan Hari Lahir Pancasila

Ketika pemerintahan SBY-JK menggelar peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) begitu meriah di Gelora Bung Karno, (20/5) lalu, maka kalangan oposisi akan menggelar peringatan hari lahir pancasila secara besar-besaran.

Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas, jika bangsa ini merayakan secara besar-besaran Harkitnas, maka hari kelahiran Pancasila juga harus diperingati pula dengan upaya yang sama.

Menurutnya, hari lahir Pancasila pada 1 Juni merupakan rangkaian sejarah yang tidak kalah pentingnya dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei. "Kalau kita merayakan Harkitnas tapi melupakan kelahiran Pancasila, kan lucu juga," kata Taufiq Kiemas di sela-sela rapat pengurus PDIP se-DKI dan Panitia Pelaksana "Gebyar Pancasila 1 Juni" di Jakarta, (28/5).

Arti perting kelahiran Pancasila adalah awal dari lahirnya konstitusi. Jika pancasila tidak terlahir, maka bangsa Indonesia tidak memiliki konstitusi. Oleh karena itu, Taufiq Kiemas menegaskan bawa kelahiran Pancasila juga menjadi bagian dari rentetan sejarah dan menjadi kewajiban bangsa ini untuk memperingatinya.

Pada tanggal 1 Juni 1945 silam, Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

(OPINI Indonesia/Edisi 102/Nasional)