Satu per satu mereka pergi menarik diri dari impian-impian manisku bersama meraka. Secara bergantian, mereka terpaksa meninggalkanku, sebab aku belum berani mengambil keputusan untuk menjadi pangerannya di pelaminan nanti.
Pertama, dia memilih untuk mengakhiri masa gadisnya dengan temanku. Dia mungkin kecewa karena aku belum merasa siap menjadi bapak dari anak-anaknya. Kedua, dia memilih berpaling ke sepupunya. Katanya sih dijodohin. Ketiga, aku dan dia memilih berpisah setelah bertahun-tahun saling menjajaki. Aku tidak mau dia yang telah layak menikah harus tertunda gara-gara menunggu keputusanku yang masih panjang. Keempat, kucari penggantinya dengan menembak tepat di jantung hatinya, yaitu dia yang katanya memendam rasa sejak empat tahun lalu. Sayang, dia ternyata tidak mampu menjalani masa pacaran jarak jauh.
Kini, aku masih seorang diri sambil menanti dia yang mau menunggu sampai aku siap segalanya. Aku sengaja menunda lagi kisah asmaraku hingga kudapatkan dia yang benar-benar mau hidup dengan ku dengan segala kekurangan. Jadilah, asmara yang tertunda.***
16 September 2007
Asmara yang Tertunda
Label: Kumpulan Kisah Nyata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)








0 komentar:
Posting Komentar