Ku telusuri lorong-lorong ibu kota tuk sekedar mencari berita "Ada peristiwa apa di sana?". Itulah menjadi rutinitasku yang mencerdaskan itu. Meski dengan terbata-bata, ku sampaikan cerita tentang mereka yang ada di ibu kota.
Tanpa cita-cita, tanpa bekal skill journalisme, ku coba meraih mengatakan bisa. Saat itu, seorang berhati mulia menyuguhkanku sebuah kata "Bisakah kamu menulis? Maukah kamu menjadi wartawan?". Demikian tawarannya yang tak kan pernah ku tolak di saat aku tengah membutuhkan segalanya.
Ku coba mencari berjalan meski tak tahu arah. Ku coba bertanya berita meski tak sefasih mereka. Kini aku seorang jurnalis pemula. Ini memang bukan duniaku, tetapi aku menikmatinya. Aku tak kan pernah melepaskannya. Aku tak kan pernah mengkhianatinya, sebab OPINI Indonesia telah membuat menjadi cerdas. Opini Indonesia telah membuatku menjadi surpive. Kuucapkan terima kasih Abang....
25 September 2007
Sepenggal Kabar Dari Kuli Tinta
Label: Kumpulan Kisah Nyata