Oleh
M. Khairul Ihwan
Alamat : Pringgajurang & BTN Puri Gelang Indah F4, Selong, Lotim
Tembakau virgina Lombok cukup memberikan harapan untuk petani Lombok. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, si 'daun emas' ini juga mampu menyerap tenaga kerja. Namun di sisi lain, berbagai dampak negatif tengah mengancam.
Seperti kita ketahui tembakau yang di tanam di Lombok adalah tembakau unggul jenis virgina. Tembakau virginia merupakan bahan pokok pembuatan rokok putih. Pada awalnya produsen pembuat rokok putih mendatangkan jenis tembakau ini dari amerika latin, namun dikarenakan biaya yang cukup besar, produsen mulai melirik tembakau virgina lokal. Namun, pada kenyataannya tembakau virginia ini hanya bisa hidup di dua tempat di Indonesia, salah satunya di Lombok.
Perkembangan pertanian tembakau berkembang dengan pesat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya perasahaan mitra petani di Lombok. Keadaan ini tidak direspon baik oleh pemerintah dalam hal ini adalah pemerintah daerah. Pemerintah daerah tidak mempunyai kontrol yang baik dalam mengatur regulasi hubungan antara petani dan perusahaan mitra. Perusahaan mitra berkuasa penuh mengatur standar harga dan standar kualitas tembakau petani. Petani tidak dapat berbuat banyak dalam melakukan akses untuk ikut andil menentukan standar harga demi keuntungan bersama. Memang, petani sudah mempunyai asosiasi sendiri, namun kenyataanya asosiasi tidak dapat berperan optimal. Seharusnya, dalam hal ini Pemda dapat berperan lebih dalam melindungi hak –hak warganya, sehingga perusahaan mitra tidak berkuasa dalam menentukan standar kualitas dan standar harga. Sebagai contoh misalnya di Gunung Kidul Yogyakarta, yang menentukan standar kualitas dan standar harga ubi para petani adalah pihak pemda sehingga terjadi keseimbangan dan kerjasama yang baik dengan perusahaan mitra. Perusahaan mitra juga mempunyai kewajiban mengembangkan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Hal ini mengingat dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan ini signifikan terhadap lingkungan?. Mengapa di Lombok tidak demikian?\
Bicara tentang dampak, ada beberapa dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan usaha tembakau ini bagi lingkungan adalah : pertama, mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita bahwa dahulu sebelum para petani di Lombok menanam tembakau kita masih bisa memancing ikian di parit, mencari belut (bobok atau bedudul), sekarang kemana ikan dan belut tersebut. Secara orang awam.....coba kita perhatikan dan renungkang bahwa dosis pemberian pupuk dan pemberian obat tembakau terus meningkat dari tahun ketahuan, demikian pula dengan kesehatan tanaman tembakau itu sendiri terus mengalami penurunan. Apa yang terjadi......?, mungikin tanah kita sudah rusak dan menurun kesuburannya, mungkin ikan dan belut yang ada disawah sudah mati karena pestisida yang digunakan?....Mungkin kita tidak sadar bahwa pada akhirnya tanah di Lombok tidak produktif lagi menanam tembakau atau menaman apapun?....atau mungkin sungai dan air yang kita minum juga tercemar dengan pestisida dan pupuk kimia yang digunakan?....siapa yang bertanggungjawab?. Pernahkah pemda melakukan kajian dan sosialisasi masalah ini kepada masyarakat?. Pernahkah perusahaan mitra melakukan kajian dan penanganan dampak terhadap lingkungan? baik saat operasi maupun pasca operasi?. .Dampak yang kedua adalah : munculnya gas CO, CO2 dan Metana dari proses pengeringan (pengopenan) tembakau tersebut apalagi sekarang bahan bakar yang digunakan batu bara....bagaimana asapnya (partikel dan jelaga)?. Gas gas dan partikel tersebut sangat berperan dalam menyumbangkan gas rumah kaca yang berpengaruh terhadap pemanasan suhu bumi. Seperti kita ketahui dalam mengeringkan 3 ton daun tembakau kering menghasilkan 3 kwintal tembakau kering, kemana yang 2,7 ton...menguapkah atau terbangkah.....?. Jika rata-rata setiap desa ada 200 buah open dan masing-masing open beroperasi 5 kali....tak terbayangkan jumlah yang menguap ke udara ..... Coba kita renungkan secara orang awam bahwa apakah Lombok semakin panas dari tahun ke tahun?...Dampak yang ketiga adalah penggunaan bahan bakar minyak....menyebabkan kekurangan minyak di mana-mana, harga mahal dan sulit di dapat....Memang perusahaan mitra berupaya keras dalam melakukan suplai dan pengaturan pendistribusian ke para petani, namun kenapa masih terjadi.....? Dampak yang keempat adalah : penggunaan bahan bakar minyak ini cukup andil besar menyumbangkan gas CO dan CO2 seperti layaknya sepeda motor. Akibatnya pada pemanasan global....lagi-lagi bumi semakin panas..!
Secara ringkas ada dua permasalahan pokok bagi para petani tembakau kita, pertama adalah penentuan standar harga dan standar kualitas (grade) tembakau perlu keseimbangan antara perusahaan mitra dengan para petani, sehingga kedua belah pihak dapat saling menguntungkan. Kedua, adalah penanganan dampak penanaman tembakau bagi lingkungan baik saat ini maupun saat nanti setelah selesai bertanam tembakau.
Dari kedua permasalahan pokok tersebut ada beberapa langkah yang bisa di tempuh adalah : pertama, dalam penentuan tingakat harga dan tingkat kualitas (grade) tembakau Pemda harus terjun langsung ke lapangan dan melakukan pengawasan setiap hari di lokasi (gudang perusahaan mitra). Pemda juga dapat membuat standar patokan kualitas (buku acuan) yang diumumkan secara terbuka sehingga semua orang dapat melakukan akses terhadap informasi tersebut. Pemda juga dapat membuat perda aturan regulasi yang baik antara petani dan perusahaan mitra, sehingga didapatkan kesimbangan keuntungan.
Kedua, dalam hal pengananan dampak yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian tembakau ini, Pemda perlu melakukan kajian dan penelitian yang dilakukan oleh kalangan profesional. Hasi penelitian ini dapat dijadikan acuan dan rekomendasi dalam menyusun aturan penganan dampak yang ditimbulkan. Terlepas nantinya apakah perusahaan mitra dikenakan konpensasi dalam penanganan lingkungan sehingga masalah yang ditimbulkan dikemudian hari dapat diminimalkan.
Peran masyarakat baik masyarakat yang bukan petani ataupun para petani tembakau juga perlu digalakkan. Dampak yang mungkin terjadi akibat kegiatan ini di dapat rasakan oleh semua masyarakat. Kita semua harus perduli karena air, udara dan tanah yang kita gunakan adalah tempat kita hidup. Tidak mungkin tempat tersebut kita biarkan tidak nyaman..... HARAPAN TEMBAKAU UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT KELAYAKAN HIDUP JUSTRU MENAJADI BOM WAKTU YANG MEMBUNUH KITA SEMUA.....semoga ini tidak terjadi.***
11 Desember 2007
'Simalakama' Tembakau Virginia Lombok
Label: Artikel