Badai dengan kekuatan 190 km per jam menyapu kawasan delta Irrawaddy, Birma Barat (3/5). Topan ini meningkatkan gelombang di laut yang kemudian menghantam kota-kota dan desa-desa seperti Bogalay dan Laputta. Dua kota ini masuk dalam kategori terparah.
Selain mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa, badai selama 10 jam itu, tidak ada lagi listrik untuk para korban yang selamat. Akses jalan tertutup akibat ribuan pohon yang tumbang. Ini adalah peristiwa terburuk sepanjang sejarah negeri di Myanmar setelah badai yang pernah terjadi pada 1926 dengan 2.700 korban jiwa.
Menteri Luar Negari Myanmar, Nyan Win melalui televisi pemerintah menyebutkan siap menerima bantuan internasional. Para korban masih kekurangan tempat berteduh, air minum, listrik dan peralatan komunikasi.
Indonesia Kirim Bantuan
Badai Myanmar mengingatkan Indonesia pada bencana Tsunami Aceh 2004 lalu. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada pemerintah dan rakyat Myanmar senilai 1 juta dolar AS.
Bantuan tersebut akan segera dikirimkan dengan dua pesawat Hercules yang disiapkan pihak TNI untuk membawa obat-obatan, makanan dan bantuan kemanusiaan lain yang dibutuhkan pemerintah dan rakyat Myanmar. (ant)
(OPINI Indonesia/Edisi 99/Internasional)
16 Mei 2008
Badai Nagris Sapu Myanmar
Label: Berita dari Opini Indonesia







