Tibet terus berjuang agar tindakan kekerasan di Cina dapat diselesaikan. Demonstrasi pun secara terus menerus digelar guna menuntut pembebasan tawanan politik dan penyelidikan yang layak terhadap tindakan kekerasan itu.
Demonstran Tibet untuk kedua kalinya dalam satu bulan berhasil memasuki kompleks PBB di ibukota Nepal Kathmandu, (22/4). Mereka mendesak badan dunia itu untuk memberikan tekanan terhadap Cina agar mengakhiri tindakan kerasnya di Tibet.
"Kami minta dukungan PBB untuk mengadakan tekanan terhadap Cina karena hak asasi manusia di Tibet, untuk membebaskan semua tawanan politik dan penyelidikan yang layak terhadap tindakan keras Cina itu," kata aktivis Nima Dolkar setelah muncul dari kompleks tersebut.
Penjagaan kompleks PBB itu mampu diterobos pengunjuk rasa. Ketika itu, sebuah kendaraan PBB diberikan masuk kompleks. Pada saat itulah pengunju rasa Tibet bergegas masuk kompleks. Demikian dijelaskan jurubicara PBB John Brittan.
Demonstrasi yang digelar kali ini juga menyusul gerakan yang dilakukan 18 siswa remaja dengan isu yang sama. Demonstran masuk kompleks PBB setelah polisi mengatakan sedikitnya 50 demonstran Tibet, termasuk sejumlah biksu dan biksuni, ditahan sebelumnya pada hari itu ketika polisi membubarkan demonstrasi dekat kedutaan besar Cina di tempat lainnya di Kathmandu tengah.
Demonstran, yang meneriakkan slogan anti-Cina, berusaha untuk lari ke arah kompleks kedutaan besar tapi dirintangi oleh puluhan polisi. Beberapa polisi meninju dan menendang pengunjuk rasa yang melawan penahanan. Akibatnya, banyak demonstran terluka.
Sejak kerusuhan meletus di Tibet enam pekan lalu, Nepal telah menyaksikan demonstrasi hampir tiap hari. Di pihak lain, para pejabat Nepal acapkali mengatakan tidak ada kegiatan anti-Cina akan diperbolehkan, dalam rangka untuk mempertahankan hubungan bersahabat dengan tetangga raksasa di utara itu.
Nepal menampung sektar 20.000 orang Tibet pengasingan yang mulai berdatangan pada 1959 setelah Dalai Lama melarikan diri dari Tibet menyusul pemberontakan yang gagal terhadap Cina.
Demonstrasi terhadap pemerintah Cina mengguncang wilayah Tibet bulan lalu, dengan pemimpin Tibet di pengasingan mengatakan lebih dari 150 orang Tibet telah tewas dalam tindakan keras pemerintah. (MH)
(OPINI INDONESIA/Edisi 97/Internasional)
09 Mei 2008
Demonstran Tibet Serbu Kompleks PBB di Nepal
Label: Berita dari Opini Indonesia