09 Mei 2008

Olmpiade Beijing, Cermin Kebangkitan Asia

Asia akan menjadi perhatian dunia. Pasalnya, olimpide yang akan diselenggarakan Agustus mendatang akan difokuskan di Beijing, Cina. Inilah cermin dari kebangkitan Asia.

Meskipun banyak kalangan menolak diadakannya pesta tahunan di Beijing, Cina, namun pesta olahraga empat tahunan itu tidak boleh disia-siakan oleh warga Asia. Sejak pesta olahraga yang diikuti oleh seluruh negara di dunia itu diselenggarakan di Cina, maka itu menunjukkan bahwa Asia telah diperhitungkan dunia.

Sebelumnya, olimpiade itu mengalami penolakan oleh komunitas Tibet yang tengah bergejolak akibat tindakan kekerasan. Obor yang dibawa keliling ke beberapa negara itu pun banyak diwarnai unjuk rasa komunitas Tibet.

Di Indonesia, Obor Olimpiade Beijing 2008 itu akhirnya berhasil mendarat dengan mulus. Rombongan tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (22/4) dini hari. Pengarakan obor difokuskan di Senayan.

Inilah kesempatan pertama kali bagi Indonesia menerima estafet obor Olimpiade sejak kemerdekaan. Kehadirannya disambut meriah oleh berbagai kalangan termasuk atlet, artis dan pejabat negara.

Sebanyak 80 pelari dari berbagai kalangan secara bergantian membawa obor Olimpiade di Gelanggang Olah Raga Bung Karno, Jakarta Selatan. Pelari terakhir adalah Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault.

Obor Olimpiade Beijing ini hanya dibawa mengitari stadion sebanyak 6,5 kali putaran atau tujuh kilometer. Rencana awal obor akan dibawa sambil berlari dari Balai Kota Jakarta, namun batal dengan alasan keamanan karena dikhawatirkan akan diprotes kelompok anti pemerintah Cina seperti yang sebelumnya terjadi di berbagai negara.

Pada perjalanan sebelumnya, kehadiran obor olimpiade ini banyak menuai protes di berbagai negara. Di India, warga Tibet di pengasingan berkumpul di sepanjang ruas jalan Kota New Delhi. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Cina memprotes kedatangan obor Olimpiade di Bandar Udara militer New Delhi (17/4).

Menghindari kejadian semacam itu, maka perjalanan obor setelah dari Indonesia benar-benar diantisipasi. Kehadiran Obor Olimpiade di Australia, misalnya, dirasahasikan guna guna menghindari demonstran anti-China itu. (MH)

(OPINI INDONESIA/Edisi 97/Internasional)