16 Mei 2008

Harga Beras Naik Tengkulak Untung

Yang paling menikmati keuntungan dari kenaikan harga beras adalah para spekulan alias tengkulak. Seharusnya, kenaikan harga beras dapat dirasakan oleh para petani, mereka bisa menjual hasil panennya lebih mahal.

Sejak dua minggu lalu, harga beras merangkak naik. Di Toko beras NDARU di komplek pasar indok Cipinang misalnya, selisih harga penjualan beras sejak dua minggu lalu hingga saat ini rata-rata mencapai Rp. 500. Kenaikan harga yang cukup signifikan.

Menurut Daru, harga beras mengalami kenaikan diakibatkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah ulah spekulan yang muali melakukan penimbunan beras. Mereka memburu beras petani dan berani membeli lebih mahal dari standar harga pembelian dari pemerintah. Selain itu, masa panen yang telah habis, terjadi gagal panen di beberapa daerah, pasar luar negeri mahal, standar pembelian dolog yang tinggi, serta didukung lagi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Mereka dapat menjulan beras yang ditimbunnya dengan harga jauh lebih mahal daripada harga pembelian. Biasanya, mereka memburu beras petani, tak segan berani membelinya dengan harga lebih mahal. Beras itu lalu ditimbun, menunggu kenaikan harga.

Hal yang berbeda dialami oleh petani. Bagi petani yang memiliki modal banyak memang dapat menikmati kenaikan harga beras seiring dengan meningkatnya harga pembelian (HPP). Akan tetapi, kenyataanya tidak semua petani berangkat dari modal besar. Umumnya mereka mengharapkan hasil panen sebagai biaya operasional pertanian mereka. Dalam kondisi seperti ini mereka jadi terdesak dan tidak mungkin mempertahankan harga gabah berdasarkan standar pembelian.

Sebelumnya, melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1/2008 tentang Kebijakan Perberasan, pemerintah telah menaikkan HPP. Inpres tersebut mulai berlaku (22/4) lalu. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani yang sebelumnya ditetapkan senilai Rp. 2.000/kg berdasar Inpres Nomor 3/2007, naik menjadi Rp.2.200/kg. Harga Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog naik dari Rp.2.600/kg menjadi Rp.2.840/kg. Sedangkan, harga beras di gudang Bulog juga naik dari Rp.4.000/kg menjadi Rp.4.300/kg. (Mukhlis Hasyim)

(OPINI Indonesia/Edisi 99/Nasional)