19 Juni 2008

Musharraf Kemabli Didesk Mundur

Presiden Pakistan, Pervez Musharraf kembali didesak mundur oleh pimpinan koalisi Pakistan, Shahbaz Sharif. Penentang Musharraf ini mengulangi desakannya setelah ia terpilih menjadi menteri besar untuk yang kedua kalinya bagi Punjab, provinsi yang berpenduduk paling padat di Pakistan. "Kasihanilah rakyat Pakistan dan segera pulang setelah mengajukan pengunduran diri anda," kata Shahbaz yang juga adik mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif ini kepada Musharraf di depan parlemen Punjab setelah pemilihannya.

Koalisi yang berkuasa meningkatkan tekanan terhadap Musharraf agar mengundurkan diri. Mereka kini mempertimbangkan sebuah paket amandemen konstitusi untuk membatasi kekuasaannya. "Kediktatoran Musharraf sedang menghembuskan napas terakhirnya," katanya, sementara sejumlah anggota parlemen meneriakkan "Musharraf enyah!"

Sementara itu, Musharraf menolak spekulasi yang berkembang bahwa ia akan mengundurkan diri dan membantah klaim ia bersekongkol untuk menentang pemerintah koalisi. "Saya tidak akan mengundurkan diri dalam keadaan seperti sekarang. Saya akan hidup dan mati di sini, tidak ada cara lain. Saya tidak memiliki rumah di luar Pakistan," kata Musharraf yang dianggap sebagai presiden dukungan Amerika Serikat itu kepada stasiun-stasiun televisi setempat.

barangkali inilah dendam Koalisi kepada Musharraf
setelah Sharif bersaudara digulingkan dari kekuasaan oleh Musharraf dalam kudeta tidak berdarah pada 1999 dan dikirim ke pengasingan di Arab Saudi. (ant)■Muchlis Hasyim

(OPINI Indonesia/Edisi 104/Internasional)